Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka – Sobat pelajar, ada kabar gembira nih! Pemerintah baru aja ngeluarin kurikulum baru bernama Kurikulum Merdeka. Nah, kira-kira apa bedanya sama Kurikulum 2013 yang udah kita pelajari selama ini? Yuk, kita bedah bareng!
Pertama-tama, kita bahas struktur kurikulumnya dulu. Kalau di Kurikulum 2013 jumlah mata pelajarannya buanyak banget, kayak daftar belanjaan. Tapi di Kurikulum Merdeka, mata pelajarannya dikurangi, jadi lebih fokus ke yang penting-penting aja.
Perbandingan Struktur Kurikulum
Siap-siap terkejut! Kurikulum Merdeka membawa perubahan yang bikin struktur kurikulum 2013 minggir dulu. Yuk, kita intip perbedaannya yang bikin kamu ngelus dada.
Pertama-tama, jumlah mata pelajaran di kurikulum Merdeka lebih langsing, yaitu 22, dibanding kurikulum 2013 yang punya 24 mata pelajaran. Kayak diet, mata pelajaran yang kurang penting dikurangi biar lebih fokus.
Pengelompokannya juga beda. Kurikulum Merdeka membagi mata pelajaran ke dalam 3 kelompok: Kelompok A (Wajib untuk Semua), Kelompok B (Pilih 3 dari 5), dan Kelompok C (Pilih 1 dari 2). Sementara kurikulum 2013 punya pengelompokan yang lebih kaku.
Terakhir, alokasi waktu belajarnya juga beda. Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak waktu untuk pelajaran inti kayak Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Biar anak-anak kita jagoan dalam hal penting.
Pendekatan Pembelajaran
Seperti serial drama yang memasuki musim baru, kurikulum pun mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Nah, kali ini kita akan mengintip perbedaan pendekatan pembelajaran antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Siapa tahu, kamu bisa dapat spoiler cara belajar yang lebih kece.
Berpusat pada Guru vs Berpusat pada Siswa
Di kurikulum 2013, guru memegang kendali bak sutradara yang mengatur jalannya kelas. Sementara itu, kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk menjadi bintang utama dalam pembelajaran mereka. Siswa diajak untuk aktif, kreatif, dan berpikir kritis seperti layaknya penulis skenario.
Teoretis vs Praktik
Kurikulum 2013 lebih banyak fokus pada teori, layaknya membaca buku teks. Sedangkan kurikulum merdeka mengajak siswa untuk terjun langsung ke lapangan, layaknya syuting film. Siswa diajak untuk mengalami dan menerapkan langsung apa yang mereka pelajari, seperti aktor yang memerankan karakter.
Hafalan vs Pemahaman, Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
Di kurikulum 2013, menghafal dialog mungkin menjadi kunci sukses. Namun, kurikulum merdeka mendorong siswa untuk memahami makna di balik setiap adegan. Siswa diajak untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka, layaknya kritikus film yang memberikan ulasan mendalam.
Metode Penilaian
Apakah kamu siap untuk penilaian yang seru dan menantang? Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka punya cara unik dalam menilai murid-muridnya. Yuk, kita bedah perbedaannya!
Seperti lomba lari, penilaian ada yang bentuknya cepat dan tepat, ada juga yang pelan-pelan tapi pasti. Itulah perbedaan penilaian sumatif dan formatif. Sumatif kayak pelari cepat, menilai hasil akhir secara menyeluruh. Sementara formatif kayak kura-kura, menilai proses belajar secara bertahap.
Penilaian Berbasis Tes vs Portofolio
Tes itu kayak ujian kilat, langsung nilai jawabannya. Sedangkan portofolio itu kayak album prestasi, mengumpulkan karya-karya terbaik. Kurikulum 2013 lebih mengandalkan tes, sedangkan Kurikulum Merdeka memberi ruang untuk penilaian portofolio.
Penilaian Objektif vs Subjektif
Penilaian objektif kayak hakim yang tegas, jawabannya pasti benar atau salah. Sebaliknya, penilaian subjektif kayak juri kontes kecantikan, ada unsur penilaian pribadi. Kurikulum 2013 menekankan penilaian objektif, sementara Kurikulum Merdeka menyeimbangkannya dengan penilaian subjektif.
Kompetensi yang Diutamakan
Kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 punya fokus kompetensi yang beda banget, kayak kucing sama anjing. Yang satu suka mengejar tikus, yang satu suka menggonggong maling.
Tapi jangan salah, keduanya punya tujuan mulia yang sama, yaitu bikin anak-anak kita jadi manusia kece yang siap hadapi masa depan yang penuh kejutan.
Keterampilan Akademik
- Kurikulum 2013: Fokus pada penguasaan konten dan menghafal, kayak anak sekolah rajin yang suka belajar mati-matian.
- Kurikulum merdeka: Lebih santai, menekankan pada pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis, kayak anak-anak yang suka nanya “Kenapa sih?” terus.
Keterampilan Non-Akademik
- Kurikulum 2013: Kurang perhatian sama keterampilan ini, kayak anak yang cuma jago pelajaran tapi nggak bisa ngobrol sama orang lain.
- Kurikulum merdeka: Penting banget! Anak-anak diajarin gimana caranya berkomunikasi, berkolaborasi, dan jadi manusia yang punya empati.
Keterampilan Abad ke-21
- Kurikulum 2013: Belum terlalu ngeh sama ini, kayak anak-anak yang masih main congklak pas teman-temannya udah main game online.
- Kurikulum merdeka: Sadar banget kalau dunia udah berubah, jadi anak-anak diajarin keterampilan kayak literasi digital, berpikir komputasional, dan pemecahan masalah yang kompleks.
Peran Guru: Perbedaan Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka
Dalam peralihan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, peran guru mengalami pergeseran yang bagaikan transformasi dari Superman ke Supergirl. Yuk, kita intip perbedaan mencoloknya!
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan antara hak dan kewajiban, jangan ragu untuk mencarinya di internet. Namun, perlu diingat bahwa keduanya merupakan hal yang berbeda. Hak adalah sesuatu yang kamu miliki, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus kamu lakukan.
Fasilitator vs Instruktur
Dulu, guru bak instruktur yang membombardir murid dengan materi pelajaran. Kini, mereka menjelma menjadi fasilitator yang memfasilitasi proses belajar murid, layaknya “Batman” yang selalu siap membantu Robin menemukan jalannya.
Meski sama-sama berisi, namun perbedaan antara perut buncit dan hamil saat duduk sangatlah nyata. Seperti halnya perbedaan kuantitatif dan kualitatif, perbedaannya terletak pada jumlah dan kualitas. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar perbedaan perut buncit dan hamil saat duduk .
Manajer Kelas vs Mentor
Guru zaman dulu mirip manajer kelas yang sibuk mengatur lalu lintas di dalam ruangan. Sekarang, mereka adalah mentor yang membimbing murid bak seorang “Doraemon” yang punya kantong ajaib solusi untuk segala masalah belajar.
Di dunia perbankan, terdapat perbedaan bank konvensional dan bank syariah . Bank konvensional beroperasi berdasarkan prinsip bunga, sedangkan bank syariah berdasarkan prinsip bagi hasil. Jadi, jika kamu ingin menabung atau meminjam uang, pilihlah bank yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Penilai vs Pembimbing
Dahulu, guru berperan sebagai penilai yang mengukur kemampuan murid dengan tes dan ulangan. Sekarang, mereka adalah pembimbing yang memberi umpan balik dan dukungan, bagaikan “Elsa” dari Frozen yang membantu Anna menemukan kekuatannya.
Keterlibatan Orang Tua
Dalam dunia pendidikan, orang tua memegang peran penting dalam mendukung pembelajaran anak-anak mereka. Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan dalam hal keterlibatan orang tua. Yuk, kita bahas seluk-beluknya!
Tingkat Keterlibatan
Kurikulum 2013 menekankan keterlibatan orang tua yang lebih pasif, di mana orang tua diharapkan memantau dan memberikan dukungan dari luar kelas. Sebaliknya, Kurikulum Merdeka mendorong keterlibatan orang tua yang lebih aktif, di mana mereka dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran.
Peran dalam Pengambilan Keputusan
Dalam Kurikulum 2013, orang tua memiliki peran terbatas dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan anak mereka. Sebaliknya, Kurikulum Merdeka memberikan peran yang lebih besar bagi orang tua, di mana mereka dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran dan pengambilan keputusan tentang strategi pendidikan yang tepat untuk anak mereka.
Dukungan untuk Pembelajaran Siswa
Baik Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka mengakui pentingnya dukungan orang tua untuk pembelajaran siswa. Namun, pendekatannya berbeda. Kurikulum 2013 menekankan dukungan orang tua dalam hal penyediaan sumber daya dan lingkungan belajar yang kondusif. Sementara itu, Kurikulum Merdeka berfokus pada keterlibatan orang tua dalam kegiatan pembelajaran, seperti membantu anak menyelesaikan tugas dan mendampingi mereka dalam belajar.
Kesimpulan Akhir
Nah, itulah beberapa perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Jadi, mana yang lebih oke? Tentu aja tergantung kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah. Yang jelas, kedua kurikulum ini punya tujuan yang sama, yaitu menciptakan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Pertanyaan yang Sering Muncul
Apa perbedaan utama antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka lebih fokus pada pengembangan kompetensi siswa, sedangkan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penguasaan konten.
Apakah Kurikulum Merdeka lebih mudah dari Kurikulum 2013?
Tidak selalu. Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi guru dan siswa, tetapi juga menuntut siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar.